Minggu, 08 Maret 2015

Berkenalan dengan Psikologi Industri dan Organisasi

Hai!

Semester baru, semangat baru. Saat ini saya telah memasuki semester dua. Di semester ini kembali bertemu dengan Mas Seta di mata kuliah Psikologi Industri dan Organisasi (PIO). Pada pertemuan kemarin, kami membahas pengantar PIO, tujuannya tentu saja untuk kenalan seperti apa sih mata kuliah PIO ini.

                Ketika mendengar kata Psikologi Industri dan Organisasi, pasti yang terbayang dibenak tidak jauh-jauh dari industri, HRD, perusahaan dan lain sebagainya. Rupanya, PIO merupakan cabang terapan dari ilmu psikologi yang berfokus pada studi mengenai perilaku manusia dalam konteks dunia kerja, organisasi juga terkait dengan produktivitas. PIO juga tidak bisa terlepas dari cabang ilmu lain terutama psikologi sosial. Mempelajari PIO berarti tidak menutup diri terhadap ilmu lainnya karena PIO sangat berhubungan erat dengan beberapa cabang ilmu lain, seperti psikologi klinis atau sosial. Bahkan, jika kita mempelajari PIO maka kita akan bersinggungan erat dengan ilmu ekonomi, hukum dan sebagainya.

                Psikologi Industri dan Organisasi menjadi penting dalam dunia psikologi karena PIO mempelajari segala sesuatu mengenai dunia kerja mulai dari tentang organisasi, kelompok bahkan perilaku individu dalam dunia kerja pun dibahas dalam PIO.

                Pengertian organisasi pun semakin meluas. Kini, organisasi tidak lagi melulu berupa kantor, gedung dan lain sebagainya. Beberapa orang yang bekerja ditempat berbeda pun tetap dikatakan organisasi.

                Hal yang paling berkaitan dengan PIO adalah performa dari tiap individu. Untuk mendapatkan performa yang baik kita membutuhkan happiness. Ya, kebahagiaanlah yang membentuk performa itu sendiri. Jika seseorang merasa bahagia namun belum maksimal performanya, itu hanya masalah waktu. Namun, jika seseorang dalam keadaan unhappy, maka kinerjanya akan menurun seiring berjalannya waktu.

                Jika kita sudah merasa bahagia dan memiliki performa yang baik dalam pekerjaan, kita akan mendapatkan hasil berupa satisfaction. Hal-hal yang mempengaruhi kepuasan adalah motivasi. Dan motivasi pun dipengaruhi oleh dua hal yaitu, team dan leadership.

 Ya, dalam PIO segala sesuatunya saling berkaitan, kita membutuhkan orang lain atau hal lain untuk bisa mendapatkan sesuatu yang lebih baik. Kita membutuhkan cabang ilmu lain untuk lebih memahami segala sesuatunya, kita juga membutuhkan orang lain dalam pembentukan motivasi.

Tak hanya itu, dalam pembentukan suatu organisasi dan industri pun terdapat tiga komponen yang jika salah satunya hilang, maka organisasi dan industri tersebut tidak dapat disebut lengkap. Tiga komponen tersebut adalah manusia, sistem dan teknologi. Tiap-tiap komponen tersebut memiliki tugas masing-masing. Manusia adalah hal utama dalam komponen tersebut.  Sistem yaitu tentang bagaimana orang-orang bekerja secara sistematis, sedangkan teknologi yang membantu manusia dan sistem agar berjalan dengan baik.

Yang menjadi permasalahan paling utama dalam organisasi dan industri adalah komunikasi.  Komunikasi tidak hanya verbal, melainkan juga non-verbal. Bahkan, yang lebih sering menimbulkan masalah justru komunikasi non-verbal.

Komunikasi akan menghasilkan persepsi. Persepsi akan menghasilkan judgement. Maka, dibutuhkan komunikasi yang baik agar tidak terjadi hal-hal buruk yang dapat merugikan perusahaan.

Nilai budaya dan agama pun menjadi hal perlu diperhatikan karena keduanya merupakan topik yang sensitif. Jika tidak pandai mengelola konflik mengenai dua topik tersebut, bisa terjadi hal-hal buruk seperti permusuhan antar karyawan yang berbeda agama ataupun seseorang yang memiliki trauma mengenai perpecahan suku bekerja ditempat yang menjadi traumanya tersebut, hal ini membuat orang tersebut menjadi tidak produktif dalam bekerja. Peran psikologi sangat besar untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut dalam organisasi dan industri.

Tugas Human Resource Development dalam perusahaan bukan hanya mengenai masalah administrative. Tetapi juga bagaimana karyawan merasa bahagia dan sejahtera dalam bekerja,  memperlakukan setiap karyawan secara adil dan bijaksana karena setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda, mengendalikan karyawan agar maksimal sesuai potensi yang dimilikinya, mengelola konflik yang terjadi dalam perusahaan supaya tidak menimbulkan dampak yang buruk (konflik akan selalu ada, tinggal bagimana kita yang mengelolanya). Seorang HRD pun harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik karena HRDlah yang menjembatani antara karyawan dengan perusahaan.

Mari belajar bersama menjadi HRD yang baik J


Tidak ada komentar: