Hai!
Semester baru, semangat baru. Saat ini saya telah memasuki
semester dua. Di semester ini kembali bertemu dengan Mas Seta di mata kuliah
Psikologi Industri dan Organisasi (PIO). Pada pertemuan kemarin, kami membahas
pengantar PIO, tujuannya tentu saja untuk kenalan seperti apa sih mata kuliah
PIO ini.
Ketika mendengar kata Psikologi
Industri dan Organisasi, pasti yang terbayang dibenak tidak jauh-jauh dari
industri, HRD, perusahaan dan lain sebagainya. Rupanya, PIO merupakan cabang
terapan dari ilmu psikologi yang berfokus pada studi mengenai perilaku manusia
dalam konteks dunia kerja, organisasi juga terkait dengan produktivitas. PIO
juga tidak bisa terlepas dari cabang ilmu lain terutama psikologi sosial.
Mempelajari PIO berarti tidak menutup diri terhadap ilmu lainnya karena PIO
sangat berhubungan erat dengan beberapa cabang ilmu lain, seperti psikologi
klinis atau sosial. Bahkan, jika kita mempelajari PIO maka kita akan bersinggungan erat
dengan ilmu ekonomi, hukum dan sebagainya.
Psikologi Industri dan
Organisasi menjadi penting dalam dunia psikologi karena PIO mempelajari segala
sesuatu mengenai dunia kerja mulai dari tentang organisasi, kelompok bahkan
perilaku individu dalam dunia kerja pun dibahas dalam PIO.
Pengertian organisasi pun
semakin meluas. Kini, organisasi tidak lagi melulu berupa kantor, gedung dan
lain sebagainya. Beberapa orang yang bekerja ditempat berbeda pun tetap
dikatakan organisasi.
Hal yang paling berkaitan dengan
PIO adalah performa
dari tiap individu. Untuk mendapatkan performa yang baik kita membutuhkan happiness. Ya, kebahagiaanlah yang membentuk
performa itu sendiri. Jika seseorang merasa bahagia namun belum maksimal
performanya, itu hanya masalah waktu. Namun, jika seseorang dalam keadaan unhappy, maka kinerjanya akan menurun
seiring berjalannya waktu.
Jika kita sudah merasa bahagia
dan memiliki performa yang baik dalam pekerjaan, kita akan mendapatkan hasil
berupa satisfaction. Hal-hal yang
mempengaruhi kepuasan adalah motivasi. Dan motivasi pun dipengaruhi oleh dua
hal yaitu, team dan leadership.
Ya, dalam PIO segala
sesuatunya saling berkaitan, kita membutuhkan orang lain atau hal lain untuk
bisa mendapatkan sesuatu yang lebih baik. Kita membutuhkan cabang ilmu lain
untuk lebih memahami segala sesuatunya, kita juga membutuhkan orang lain dalam
pembentukan motivasi.
Tak hanya itu, dalam pembentukan suatu organisasi dan
industri pun terdapat tiga komponen yang jika salah satunya hilang, maka
organisasi dan industri tersebut tidak dapat disebut lengkap. Tiga komponen
tersebut adalah manusia, sistem dan teknologi. Tiap-tiap komponen tersebut
memiliki tugas masing-masing. Manusia adalah hal utama dalam komponen tersebut.
Sistem yaitu tentang bagaimana
orang-orang bekerja secara sistematis, sedangkan teknologi yang membantu
manusia dan sistem agar berjalan dengan baik.
Yang menjadi permasalahan paling utama dalam organisasi dan
industri adalah komunikasi.
Komunikasi tidak hanya verbal, melainkan
juga non-verbal. Bahkan, yang lebih sering menimbulkan masalah justru
komunikasi non-verbal.
Komunikasi akan menghasilkan persepsi. Persepsi akan
menghasilkan judgement. Maka, dibutuhkan
komunikasi yang baik agar tidak terjadi hal-hal buruk yang dapat merugikan
perusahaan.
Nilai budaya dan agama pun menjadi hal perlu
diperhatikan karena keduanya merupakan topik yang sensitif. Jika tidak pandai
mengelola konflik mengenai dua topik tersebut, bisa terjadi hal-hal buruk
seperti permusuhan antar karyawan yang berbeda agama ataupun seseorang yang
memiliki trauma mengenai perpecahan suku bekerja ditempat yang menjadi
traumanya tersebut, hal ini membuat orang tersebut menjadi tidak produktif
dalam bekerja. Peran psikologi sangat besar untuk menyelesaikan
permasalahan-permasalahan tersebut dalam organisasi dan industri.
Tugas Human Resource
Development dalam perusahaan bukan hanya mengenai masalah administrative. Tetapi juga bagaimana
karyawan merasa bahagia dan sejahtera dalam bekerja, memperlakukan setiap karyawan secara adil dan bijaksana karena setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda, mengendalikan karyawan
agar maksimal sesuai potensi yang dimilikinya, mengelola konflik yang terjadi
dalam perusahaan supaya tidak menimbulkan dampak yang buruk (konflik akan
selalu ada, tinggal bagimana kita yang mengelolanya). Seorang HRD pun harus
memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik karena HRDlah yang menjembatani
antara karyawan dengan perusahaan.
Mari belajar bersama menjadi HRD yang baik J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar