Jumat, 12 Desember 2014

Pementasan Drama

Finally, sampai pada pertemuan menjelang uas dan jum’at ini  kelas kami mengadakan sebuah pementasan drama seperti yang ditugaskan oleh Mas Seta. Banyak sekali pelajaran yang dapat dipetik dari proses latihan drama ini.

Yang pertama adalah mengenai tanggung jawab. Saya dan teman saya Valerie ditunjuk oleh teman-teman sebagai penulis naskah drama. Awalnya, saya menolak karena merasa tidak mampu. Bagaimana kalau apa yang telah saya tulis tidak disetujui yang lain? Bagaimana kalau saya tidak mampu menyelesaikan naskahnya? Bagaimana kalau naskah yang saya tulis jelek? Lagipula, mau membuat drama seperti apa? Dan ada sejuta ‘bagaimana’ diotak saya hari itu. Namun, teman-teman memberikan kepercayaan penuh kepada kami dan memberikan kebebasan untuk menuliskan naskahnya. Maka, saya pun berusaha keras untuk mewujudkan tulisan yang layak untuk dijadikan naskah drama. 

Begitu pula dengan divisi  seperti dekorasi, peralatan, pemain dan sebagainya. Sama seperti saya, mereka memiliki tanggung jawab masing-masing dalam melaksanakan tugasnya. Suka tidak suka, berat ataupun ringan hal yang harus dilakukan kita harus konsisten, komitmen dalam mengerjakan dan mau berkorban baik dari segi waktu ataupun hal lain.


Melalui drama ini pula kami lebih menghargai sesama. Pikiran ‘peran saya nggak terlalu penting’ pun harus dibuang jauh-jauh karena tanpa satu orang mungkin dramanya tidak sebaik yang tadi ditampilkan.

Saya menjadi lebih tahu sifat asli teman-teman seperjuangan saya selama beberapa tahun kedepan. Sebagian besar dari mereka banyak yang begitu antusias menyambut drama ini. Tetapi, ada beberapa yang kurang antusias. Walaupun begitu, mereka tetap melaksanakan tugasnya sehingga tercipta drama yang menghibur yaitu Putri Tujuh.

Putri Tujuh bercerita mengenai asal usul kota Dumai di Riau. Ternyata, asal-usul kota ini sangat menarik. Seperti Pangeran Empang Kuala yang lamarannya ditolak lalu berniat untuk melakukan perang. Bukankah hal-hal seperti itu sering terjadi disekitar kita namun dalam contoh kasus lain? Dari tragedi peperangan itu kita dapat belajar bahwa segala sesuatu yang kita inginkan tak selalu harus terwujudkan. Bahkan, keegoisan yang tak terkontrol pun akan menyebabkan hal-hal buruk  yang merugikan sesama.

Lewat drama Putri Tujuh ini kami berharap agar minat untuk mengetahui cerita rakyat dan legenda di Nusantara kita lebih meningkat lagi. Karena cerita yang kita miliki tak kalah menarik dengan cerita di negeri orang.

Lewat drama Putri Tujuh pula kami berharap agar pesan moralnya dapat tersampaikan dengan baik dan semua terhibur.

bersama sebagian kru dan pemain


Selamat dan sukses untuk seluruh kru drama yang super keren!



Nonasan.

Tidak ada komentar: