Hai, bloggies!
Pada post kali
ini masih sama topik bahasannya yaitu Psikologi Industri dan Organisasi. Nah,
setelah membahas pekerjaan HRD, sekarang mari kita belajar tentang Basic HRD.
Aspek-aspek di
HRD itu banyaaak banget. Ketika ngomongin HRD, nggak akan lepas dengan
manusianya itu sendiri dan hal-hal yang terjadi disekitar kita.
Seperti ketika
melihat efek globalisasi saat ini, maka akan terbayang dengan sulitnya mencari
pekerjaan, daya saing tinggi—apalagi setelah adanya MEA (Masyarakat Ekonomi
Asean)—gadget semakin canggih, biaya hidup semakin mahal, segala sesuatunya instan
dan lain sebagainya. Kenyataannya, banyak dari kita yang belum siap dengan
perkembangan pesat yang terjadi saat ini. Dari sekian banyak orang yang bertahan
hidup setiap harinya, hanya ada beberapa orang yang dapat bertahan bahkan
survive di era globalisasi ini: orang-orang yang mampu menciptakan teknologi
dan membaca peluang.
Mungkin,
sepuluh-dua puluh tahun yang akan datang jumlah pekerja (buruh) pun akan
semakin sedikit karena pekerjaan mereka akan digantikan oleh kecanggihan
teknologi. Kenapa? Karena pasar menginginkan barang yang berkualitas tinggi
dengan harga murah sehingga perusahaan harus menekan biaya seminimal mungkin,
buruh akan menuntut kenaikan gaji pada setiap tahunnya untuk memenuhi kebutuhan
hidup mereka, sedangkan keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan itu sendiri
tidak seberapa.
Ketika perusahaan
sudah tidak sanggup mengatasi hal-hal tersebut, teknologi pun mengambil alih
peran para pekerja. Karena jika menggunakan teknologi dapat meminimalisir biaya
dan stabil.
Yang menghadapi
para pekerja yang di PHK? Yang menghubungkan antara petinggi perusahaan dan
pekerja? Yang menerima setumpuk lamaran setiap harinya karena semakin banyak
pengguran? Siapa lagi kalau bukan HRD.
Disinilah tantangan
menjadi HRD.
Ketika kita
memutuskan untuk menjadi sesuatu (terutama HRD) maka kita harus dapat fokus dengan
kemampuan yang kita miliki, terbuka dengan segala hal baru, mampu memperbaiki
diri, mampu berkomunikasi dengan baik dengan orang lain. Kalau segala kemampuan
itu sudah dimiliki dalam diri, maka kita akan mampu menghadapi arus globalisasi yang semakin
menjadi-jadi.
Dapat
dikatakan, Human Resource Development itu memiliki kompetisi yang sama dengan
pemilik perusahaan, karena HRM/HRD mengatur segala alur yang terjadi dalam
perusahaan tersebut, dengan syarat seorang HRD mampu mengorganisasi orang-orang
didalamnya. HRD juga harus mampu membuat happy
para karyawan, sebab sesuatu akan menjadi optimal jika dilakukan dengan senang
hati.
Ketika kita memutuskan untuk menjadi HRD, maka kita harus menyiapkan mental yang kuat karena banyak hal-hal tak terduga yang akan kita hadapi.
Yuk, sama-sama
belajar untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi! J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar