Kamis, 16 April 2015

Menjadi HRD itu...

Hai, bloggies!

Pada post kali ini masih sama topik bahasannya yaitu Psikologi Industri dan Organisasi. Nah, setelah membahas pekerjaan HRD, sekarang mari kita belajar tentang Basic HRD.

Aspek-aspek di HRD itu banyaaak banget. Ketika ngomongin HRD, nggak akan lepas dengan manusianya itu sendiri dan hal-hal yang terjadi disekitar kita.

Seperti ketika melihat efek globalisasi saat ini, maka akan terbayang dengan sulitnya mencari pekerjaan, daya saing tinggi—apalagi setelah adanya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean)—gadget semakin canggih, biaya hidup semakin mahal, segala sesuatunya instan dan lain sebagainya. Kenyataannya, banyak dari kita yang belum siap dengan perkembangan pesat yang terjadi saat ini. Dari sekian banyak orang yang bertahan hidup setiap harinya, hanya ada beberapa orang yang dapat bertahan bahkan survive di era globalisasi ini: orang-orang yang mampu menciptakan teknologi dan membaca peluang.


Mungkin, sepuluh-dua puluh tahun yang akan datang jumlah pekerja (buruh) pun akan semakin sedikit karena pekerjaan mereka akan digantikan oleh kecanggihan teknologi. Kenapa? Karena pasar menginginkan barang yang berkualitas tinggi dengan harga murah sehingga perusahaan harus menekan biaya seminimal mungkin, buruh akan menuntut kenaikan gaji pada setiap tahunnya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, sedangkan keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan itu sendiri tidak seberapa.

Ketika perusahaan sudah tidak sanggup mengatasi hal-hal tersebut, teknologi pun mengambil alih peran para pekerja. Karena jika menggunakan teknologi dapat meminimalisir biaya dan stabil. 

Lalu... demo besar-besaran pun terjadi. Semakin banyak pengangguran, semakin sedikit lapangan pekerjaan. Kalau sudah begitu, HRD lah yang turun tangan.

Yang menghadapi para pekerja yang di PHK? Yang menghubungkan antara petinggi perusahaan dan pekerja? Yang menerima setumpuk lamaran setiap harinya karena semakin banyak pengguran? Siapa lagi kalau bukan HRD.

Disinilah tantangan menjadi HRD.

Ketika kita memutuskan untuk menjadi sesuatu (terutama HRD) maka kita harus dapat fokus dengan kemampuan yang kita miliki, terbuka dengan segala hal baru, mampu memperbaiki diri, mampu berkomunikasi dengan baik dengan orang lain. Kalau segala kemampuan itu sudah dimiliki dalam diri, maka kita akan mampu  menghadapi arus globalisasi yang semakin menjadi-jadi.

Dapat dikatakan, Human Resource Development itu memiliki kompetisi yang sama dengan pemilik perusahaan, karena HRM/HRD mengatur segala alur yang terjadi dalam perusahaan tersebut, dengan syarat seorang HRD mampu mengorganisasi orang-orang didalamnya. HRD juga harus mampu membuat happy para karyawan, sebab sesuatu akan menjadi optimal jika dilakukan dengan senang hati.

Ketika kita memutuskan untuk menjadi HRD, maka kita harus menyiapkan mental yang kuat karena banyak hal-hal tak terduga yang akan kita hadapi.

Yuk, sama-sama belajar untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi! J



Tidak ada komentar: