Setelah lagu selesai dinyanyikan, kami kembali duduk.
Sepersekian detik kemudian saya mulai merenung, betapa memalukannya kami. Nyanyi
lagu maju tak gentar (pantang menyerah) tetapi langsung menyerah ketika tidak
bisa menyanyikannya.
Dan ternyata, sikap yang kami tunjukan itu membuktikan
bahwa selama ini otak kiri kami lebih dominan daripada otak kanan. Kenapa? Ya karena
kami mudah menyerah.
Kelas pun dimulai dengan seru mengenai sikap pantang
menyerah dan IQ VS EQ.
Ternyata, IQ atau Intelegence Quotient hanya dibutuhkan 20%
dalam hidup kita. Kok bisa? Padahal selama ini banyak orang yang ingin IQ-nya
tinggi dan malu kalau IQ-nya rendah. Dan orang yang terlalu menggunakan otak
kiri, ternyata cuma pinter di konsep, bukan di aksi.
Memang, selama ini di lingkungan akademik yang selalu
dilatih adalah otak kiri atau IQ. Padahal sebenarnya, IQ nggak perlu bagus-bagus
banget. Kenapa? Karena IQ berfungsi hanya sebatas mengatur strategi, berpikir
analitik, dan berpikir sistematis. Dan ternyata, orang kidal pun belum tentu
lebih baik EQ-nya, sebab kidal memang dikendalikan oleh otak kanan dalam hal
kemampuan motorik, tetapi tidak dengan kemampuan berpikir.
Sedangkan EQ (Emotional Quotient) persentasenya adalah 80%.
Besar banget, kan? Sayangnya, sebagian besar dari kita (termasuk saya) belum
mengoptimalkan otak kanan atau EQ. Kalau otak kiri yang merancang design,
konsep dari apa yang akan kita lakukan, EQ berfungsi sebagai pelaksananya.
EQ-lah yang membuat kita dapat bertahan dikeadaan yang paling tidak menyenangkan
sekalipun. EQ yang dapat membuat kita hidup maju tak gentar alias pantang
menyerah. EQ juga yang membuat kita bisa sukses dan dapat mengekspesikan apa
yang kita rasakan.
Jadi, bisa dibilang kalau orang yang IQ-nya tinggi tapi
miskin EQ, nggak terlalu keren. Karena jika kecerdasan intelejensi tidak
diimbangi dengan kecerdasan berkomunikasi dan berproses, yang terlihat hanyalah
nol.
Nah, pasti mau kan kalau otak kanannya aktif supaya bisa sukses
dan nggak mudah menyerah?
Ada banyak cara yang dapat meningkatkan kemampuan otak kanan,
seperti:
1.
Berlatih komunikasi
Saya merasa perlu banget
meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Karena komunikasi adalah segalanya. Kita
bisa mulai dengan bercakap-cakap dengan teman, menyapa, bertanya di forum dan
kalau sudah jago, berlatih pidato hal-hal semacam itu.
2.
Menulis dan Membaca
Kenapa menulis? Karena ketika
menulis kita dapat merealisasikan apa yang ada dipikiran dan dalam menulis pun
kita membutuhkan strategi agar tertarik dalam membaca tulisan kita.
Lalu, kenapa membaca? Karena
kalau tulisannya mau menarik ya harus diimbangi dengan membaca, dong. Selain itu,
karena dengan membaca kita dapat meningkatkan imajinasi karena kita secara
refleks akan membayangkan apa yang kita baca.
3.
Mendengarkan musik
Dengan mendengarkan musik
kita melatih kemampuan emosional. Karena kita mendengarkan sambil merasakan.
4.
Berorganisasi
Dengan berorganisasi,
kita akan melatih diri untuk berkomunikasi dengan orang lain, menyampaikan
pendapat bahkan beradu pendapat. Selain itu, kita juga akan menjalankan program
kerja yang telah dirancang di organisasi tersebut.
5.
Mengekspresikan diri
Ini tentang bagaimana
kita merespon dengan tepat terhadap situasi. Ya, kalau teman menangis, kita
berekspresi sedih, jangan malah tertawa. :D
Sebenarnya, masih banyak hal yang dapat digunakan dalam
meningkatkan otak kanan, tetapi jika yang lima itu dioptimalkan, kita tidak
hanya akan cerdas secara intelejensi tetapi juga emosional.
Semangat Pantang Menyerah,
Nonasan.
2 komentar:
Memang harus seimbang, ya :)
Aku tidak bisa bernyanyi, makanya orang bilang EQku rendah. Hehe
Semua kembali ke kerja keras masing-masing individu sih
Posting Komentar