pict from here |
Mungkin sebagian dari kita bertanya-tanya seberapa penting
passion dalam hidup kita. Atau mungkin, banyak yang belum tahu apa itu passion
dan apa passion kita.
Untuk mengetahui apa passion dalam diri saya, saya membuat
sebuah catatan kecil berupa pertanyaan-pertanyaan seperti, apa hal atau kegiatan yang paling saya
suka, paling sering saya lakukan atas dasar ingin melakukan dan bahkan saya
rela jika dalam seumur hidup saya melakukan kegiatan tersebut tanpa dibayar
sepeserpun.
Dari pertanyaan tersebut, saya memperoleh satu jawaban yang
pada akhirnya saya putuskan sebagai passion saya. Jawaban saya ketika
menanyakan hal tersebut kedalam diri adalah: menulis.
Hal yang sama saya utarakan ketika Mas Seta bertanya di
kelas siang tadi, “siapa diantara kalian yang tahu tujuan hidupnya?”
Lalu, saya menunjuk tangan dan dimintai pendapat. Saya
menjawab dengan sedikit kikuk karena belum menyiapkan jawaban apapun. Dengan
sedikit terbata-bata saya mejawab, “menulis. Saya hidup untuk menulis.”
Menulis apapun. Menulis tak melulu berupa puisi atau
cerpen, menulis tak melulu berupa fiksi atau tips. Bagi saya pribadi, menulis
adalah refleksi jiwa. Dimana ketika saya menulis saya menemukan kedamaian dan
kepuasan setelahnya. Saya merasa lebih baik dan lega setelah menulis karena
saya termasuk orang-orang yang sering bermain dengan pikiran sendiri. Sehingga
jika tidak dituangkan akan membuat saya nampak seperti orang gila, mungkin. Dan
satu alasan lainnya adalah bahwa setiap orang hebat pasti menulis. Pasti. Maka, saya ingin menjadi bagian
dari orang hebat tersebut.
Selain dengan menggunkan pertanyaan, kita juga bisa
menetapkan tujuan atau mencari tahu apa passion kita menggunakan rumus SMART. Apasih SMART itu?
S : Spesifik (Jelas, apa yang menjadi
tujuan hidup harus jelas dan bagaimana cara meraihnya)
M :
Measurable (Terukur, mantapkan tujuan)
A :
Attainable (Membuat rencana untuk mencapai tujuan)
R : Realistic
(Rencana yang ingin dicapai harus logis/masuk akal)
T :
Timely (Menetapkan jangka waktu untuk mencapai tujuan tersebut/
komitmen)
here |
Dalam diri setiap orang, pasti memiliki passion yang
seringkali tidak kita sadari kehadirannya. Guru saya semasa sekolah pernah
berkata kurang lebihnya seperti ini, “sewaktu
terjadi pembuahan, laki-laki mengeluarkan ribuan atau bahkan miliaran sperma,
diantara yang miliaran itu hanya ada satu yang dapat bertahan kemudian tumbuh
menjadi bayi. Dari sana kita dapat berpikir bahwa seluruh manusia di muka bumi
ini adalah istimewa dan memiliki tujuan-tujuan tertentu dalam hidup. Karena
kita semua adalah pilihan, satu diantara miliaran yang kemudian diutus untuk
hidup di dunia dan menjalankan misi.”
Bisa dibilang, dari miliaran itu, kitalah yang diamanahi
untuk menjalankan misi. Jadi, semua orang pasti memiliki kekuatan berupa
passion untuk menuntaskan misi di dunia.
Heroik banget ya kesannya, haha.
Nah, jadi udah tau
kan kalau passion itu penting?
Setelah tahu passion itu penting dan menemukan passion
kita, kita harus mengembangkan passion tersebut.
Pertama, untuk mengembangkan passion kita membutuhkan
disiplin dan komitmen. Disiplin adalah saat kita menjalani kesepakatan yang
telah disepakati. Kita perlu melakukan perjanjian dalam diri bahwa kita akan
displin melakukan suatu hal yang dianggap penting.
Sedangkan komitmen sangat diperlukan ketika misalnya kita
mulai jenuh dengan proses, maka dengan adanya komitmen, hal tersebut bisa
menjadi salah satu pemicu timbulnya semangat lagi. Kita nggak boleh sampai lupa
dengan tujuan awal dari apa yang ingin diraih.
Apabila kita telah menerapkan disiplin dan komitmen,
perlahan kita akan mendapatkan apa yang disebut hasil. Hasil adalah implikasi
dari sikap yang kita lakukan dan bersifat giving.
Kita tidak memiliki hak untuk menuntut nilai.
Satu-satunya cara untuk menuntut nilai jika kita tidak puas terhadap
hasil adalah dengan pembuktian. Pembuktian bahwa kita bisa lebih baik dari
hasil sebelumnya. Terus lakukan pembuktian sampai didapat hasil yang kita
ekspektasikan. Tetapi kalau pembuktian tidak juga sesuai dengan ekspektasi,
mungkin ada yang salah dari cara kita membuktikan atau ekspektasi yang terlalu
tinggi.
Dalam hidup, ada yang disebut orang biasa atau dengan
kemampuan standar dan orang yang berbeda dari segi positif maupun negatif.
Orang-orang yang berani berbeda dalam hal baik itu jumlahnya hanya sekitar 5%
dari total keseluruhan. Namun, yang 5% itulah seharusnya menjadi tempat kita.
Sebab, orang yang tahu apa passionnya, memiliki tujuan hidup yang jelas serta
bertanggung jawab terjadap tujuan tersebut adalah orang-orang yang mampu
merubah dunia. Orang-orang yang jauh lebih dihargai dan dapat menjadi pemimpin
atau panutan.
here |
Untuk mewujudkan misi, kita juga dapat menerapkan prinsip
Seized The Day. Ketika apapun yang kita lakukan berhubungan atau sengaja
dihubungkan dengan passion. Misalnya, passion saya menulis. Maka setiap ada
kesempatan saya berbagi melalui tulisan di blog. Hal tersebut juga termasuk
salah satu cara agar passion dapat terwujud dengan baik.
Kedua, services atau pelayanan. Bahwa sesungguhnya, passion
yang kita miliki bersifat pelayanan. Seperti menjadi penulis, menjadi tenaga
pengajar dan sebagainya. Orang menjadi hebat dan menjadi panutan karena mereka
mampu memberikan pelayanan yang baik. Sesederhana itu.
Salah satu cara agar kita selalu dapat memberikan pelayanan
yang baik bagi orang lain dan diri sendiri, kita harus selalu mengingat bahwa
salah satu tugas kita adalah menjadi bermanfaat dan memberikan kontribusi bagi
masyarakat.
Misalnya, dipagi hari ketika bangun tidur kita jangan
langsung bangun dan bergegas melakukan aktivitas. Kita bisa meluangkan waktu
sekitar tiga menit untuk merencanakan apa yang akan kita lakukan seperti, hari ini saya
mau nolongin semua orang semampu saya. Saya mau beramal sebanyak mungkin. Saya nggak
bertingkah menyebalkan kepada orang lain. Sugesti yang kita lakukan
dipagi hari tersebut, biasanya akan terus terbawa hingga seharian. Malam sebelum
tidur kita dapat mengevaluasi diri, apakah tujuan kita sudah terlaksana atau
belum.
Memang terdengar sedikit tidak penting atau apalah, namun
saya percaya dengan memberikan sugesti pada diri dan melakukan aksi nyata, kita
mampu menjadi yang terbaik bagi diri sendiri dan masyarakat.
Dalam memberikan pelayanan pun ada rumusnya, yaitu:
Hard skill yang dimaksud adalah berupa nilai, sertifikat
yang kita miliki dan lain-lain. Soft skill dapat berupa kemampuan memimpin,
kemampuan bekerja tim atau organisasi, biasanya kemampuan yang tidak diajarkan
didalam kelas saat perkuliahan. Soft skill dapat terbentuk dari lingkungan
sekitar.
Nah, Hard skill dan soft skill dibagi dengan konflik, waktu
dan keluhan.
Konflik yang dimaksud seperti ketika kita marah atau tidak
suka terhadap keadaan atau hal-hal yang berhubungan dengan apa yang kita
lakukan.
Sedangkan masalah waktu adalah ketika kita tidak menghargai
waktu (menunda-nunda). Padahal, jika sesuatu yang kita lakukan adalah passion,
kita tidak akan menunda-nunda hal tersebut. Kita pasti ingin segera
menyelesaikannya.
Yang terkhir adalah keluhan dan sifatnya sebagai pengalih. Seperti
ketika kita ragu-ragu terhadap apa yang telah kita jalani. Hal tersebut dapat
terjadi jika kita belum benar-benar tahu apa yang kita inginkan dan lakukan. Kebimbangan
semacam ini dapat menjatuhkan kita dilubang yang sama. Boleh saja kita jatuh
dilubang yang sama tetapi dengan sensasi yang berbeda, kejadian semacam ini disebut
juga pembelajaran. Jadi, agar kita tidak mengeluh, kita harus mantapkan tujuan
seperti yang dibicarakan diawal.
Jika kita telah mampu mengatur hal-hal diatas, seperti
memperkecil terjadinya keluhan, konflik dan sifat menunda-nunda, kita pun dapat
melakukan services yang baik. Services baik kepada diri sendiri berupa kedisiplinan
dan komitmen. Serta services baik kepada masyarakat berupa pelayanan yang
sepenuh hati.
Nah, setelah panjang lebar membahas apa itu passion, ada
baiknya kita mengambil secarik kertas dan mulai menuliskan apa tujuan hidup kita
dan apa yang menjadi mimpi kita. Setelah itu, mulailah dengan langkah kecil
untuk mewujudkannya. Karena mimpi akan tetap menjadi mimpi jika tidak segera
direalisasikan. J
here setangkup mimpi dan segenggam keberanian akan membawa kita pada petualangan dan pengalaman tak terduga sebelumnya. be brave. -nonasan |
Bekasi,
7/11/2014
1 komentar:
Hmm, jadi lu masih suka nulis yah. Great! Keep it up. Dan tulisan-tulisan lu, gue lihat, makin banyak perkembangan lho, San.. Gue suka!
Keren juga yah, lu ngebahas passion dari segi psikologi. Gue yang awam (padahal punya kakak dan adek kuliah di psikologi), jadi paham dah. Hahaha...
Semangat!
Kalau dilihat dari tulisan-tulisan lu, gue yakin, kita mungkin sama-sama bisa melihat nama kita ada di salah satu yang ada di toko buku. ^_^
Posting Komentar