Senin, 07 Maret 2016

Agen Diagnostik

Long time no see, bloggies!

Alhamdulillah akhirnya blog ini tersentuh lagi dan alasanya masih sama: tugas.

Psikodiagnostik.

Sesungguhnya saya gak punya bayangan apapun tentang mata kuliah ini. saya juga gak tahu kalau yang ngajar itu dosennya Mas Seta, yang saya tahu saya memang harus melewati mata kuliah ini untuk bisa melanjutkan hidup saya di dunia perpsikologian, oke ini gak penting.

Jadi, yang saya dapatkan di kuliah pertama adalah sejumlah peraturan, nama kelompok, informasi mengenai hal-hal yang akan saya pelajari satu semester kedepan. Selama satu semester kedepan, saya akan banyak bekerja sama dengan Syahfriza, Mahazir, Rivas dan Riska untuk menyelesaikan tugas kelompok. Awalnya saya agak syok karena sekelompok sama Mahazir lagi, berhubung di semester lalu saya sudah satu kelompok sama Mahazir di beberapa mata kuliah, dan teman-teman kelompok saya yang lain pun termasuk baru karena di semester sebelumnya saya termasuk jarang dapat kelompok dengan mereka. Tidak apa-apa, saya siap. Siapapun rekan sekelompoknya saya akan menganggap mereka semua adalah Agen Diagnostik—sebutan saya untuk teman-teman satu kelompok, saya menyebut mereka sebagai agen karena pasti dari mereka saya akan banyak belajar (contohnya agen beras = punya banyak beras, ya semacam itu intinya) dan sebagai agen sudah seharusnya kami bisa bekerja sama dengan baik karena kami merupakan… agen.


Peraturan yang berlaku di kelas adalah tidak boleh terlambat. Ini aturan standar sebenarnya jika saja tidak disertai hukuman berupa push-up (katanya supaya sehat) dan bagi-bagi makanan. Begitu mendengar peraturan tersebut, saya langsung termotivasi supaya nggak terlambat. Duh, rasanya sudah cukup lari-lari ngejar kereta di pagi hari dibanding harus ditambah push-up atau olahraga semacamnya. Menurut saya aturan tersebut cukup baik berhubung terkadang saya juga terganggu jika ada yang bolak-balik buka pintu ketika dosen menjelaskan dan cukup ampuh untuk melatih kedisiplinan mahasiswa. Selain itu, saya juga nggak mau repot-repot mentraktir anak satu kelas dan menghabiskan uang jajan saya selama satu minggu dalam satu hari.

Skip.

Pertemuan pertama diakhiri dengan post-test dan menuliskan harapan mengenai mata kuliah tersebut. Saya menuliskan beberapa harapan diantaranya adalah lulus mata kuliah dengan nilai A dan paham materi yang diajarkan serta mampu menerapkan materi-materi yang telah diberikan.

Baiklah, saya tidak sabar untuk kuliah selanjutnya dan dapat beroperasi sebagai Agen  Diagnostik sepenuhnya. Semangat!

Tidak ada komentar: