Halo!
Pada posting minggu ini saya akan membahas mengenai personality test atau yang
biasa dikenal degan personality test.
sebelumnya,
kepribadian itu apa sih?
“personality is a vague construct that we
invoke to explain behavioral consistency within persons and behavioral
distinctiveness between persons. In order to appreciate the nature of
personality tests, it is helpful to review theories of personality” ( Gregory,
2004).
Nah,
teori yang termasuk dari tes kepribadian adalah:
-
Psikoanalisa
dari Freud
Freud membagi The structure of mind yakni id, ego dan
superego. Ia juga membahas mengenai defense mechanism. Defense mechanism ini kemudian dikembangkan
Vaillant. Vaillant membagi kelompok
defense mechanism Freud menjadi 4 tipe yakni: psychotic, immature, neurotic,
dan mature.
-
Self-theory
dari Carl Rogers
Rogers menemukan Q-sort untuk mengukur konsep diri dan diri ideal.
Dalam Q-sort, semacam laporan diri referensial di sembilan
skala dari least like me sampai most like
me. Dalam Q-sort terdapat banyak angka yang berhubungan dengan beberapa
statement seperti:
I am poised
I put on false front
I make strong demands on
myself
I am a submissive person
I am likeable
-
Analytic
Factor Trait Theory dari Cattell
Cattell membagi aspek kepribadian menjadi 2. Yakni: surface
traits dan source traits. Produk dari Cattell ini adalah Sixteen Personality
Factor yang berbentuk Kuesioner, lebih dikenal sebagai 16PF (Schuerger, 1995).
-
Trait-Dimensional
Theory dari Eysenck
Hampir
sama Cattell, Eysenck juga mengembangkan teori dimensi kepribadian yakni kepribadian itu sendiri dibagi menjadi 4. Introverted, Extraverted, Emotionally
Stable, dan Emotionally unstable (neurotic).
Nah,
struktur tes kepribadian itu terbagi dua yaitu: self-report dan proyeksi.
Self report mencakup strategi deduktif dan strategi empiris.
Dimana strategi deduktif menggunakan nalar dan logika deduktif untuk menentukan
arti dari Tanggapan tes. Metode logis-konten memiliki desain tes pilih item
pada dasar sederhana validitas wajah; dalam pendekatan teoritis, konstruksi tes
dipandu oleh teori psikologi tertentu. Pada
strategi deduktif terdiri dari Strategi konten logis dan Strategi teoritis.
Sedangkan Strategi empiris bergantung pada pengumpulan data
dan analisis statistik untuk menentukan yang berarti respon tes atau sifat kepribadian
dan psikopatologi. Strategi mempertahankan fitur laporan diri dari strategi
deduktif dalam subjek yang diminta untuk menanggapi item yang menggambarkan
pandangan sendiri, opini, dan perasaan mereka. Strategi empiris terdiri dari Kriteria
grup strategi dan Faktor Strategi
Analitik
Proyeksi. Dalam
tes kepribadian, metode proyeksi menggambarkan kategori dari sebuah alat tes
untuk mempelajari kepribadian dengan stimulus yang tidak terstruktur.
Tes kepribadian yang termasuk dalam criterion
group strategic:
-
Minnesota
Multiphasic Personality Inventory-2 (MMPI-2)
-
California
Personality Inventory ( CPI)
-
PIC-2
(Personality Inventory For Children- 2)
Tes yang
termasuk tes proyeksi:
-
Rorschach
-
The
Thematic Apperception Test (TAT)
-
The
Wartegg Zeichen Test (WZT, atau Wartegg Drawing Penyelesaian Test)
-
Test
Drawing Tree ( BAUM)
-
DAM (
Drawn A Man or Drawn A Person)
-
Children
Apperception Test ( CAT)
Sekiranya
ini yang dapat saya sampaikan pada posting kali ini. semoga bermanfaat! J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar