Rabu, 13 April 2016

Personality Test

Halo! Pada posting minggu ini saya akan membahas mengenai personality test atau yang biasa dikenal degan personality test
sebelumnya, kepribadian itu apa sih?
personality is a vague construct that we invoke to explain behavioral consistency within persons and behavioral distinctiveness between persons. In order to appreciate the nature of personality tests, it is helpful to review theories of personality” ( Gregory, 2004).
Nah, teori yang termasuk dari tes kepribadian adalah:

-          Psikoanalisa dari Freud
Freud membagi The structure of mind yakni id, ego dan superego. Ia juga membahas mengenai defense mechanism.  Defense mechanism ini kemudian dikembangkan Vaillant.  Vaillant membagi kelompok defense mechanism Freud menjadi 4 tipe yakni: psychotic, immature, neurotic, dan mature.

-          Self-theory dari Carl Rogers
Rogers menemukan Q-sort untuk mengukur konsep diri dan diri ideal.  Dalam Q-sort,  semacam laporan diri referensial di sembilan skala dari least like me sampai most like me. Dalam Q-sort terdapat banyak angka yang berhubungan dengan beberapa statement seperti:
I am poised
I put on false front
I make strong demands on myself
I am a submissive person
I am likeable

-          Analytic Factor Trait Theory dari Cattell
Cattell membagi aspek kepribadian menjadi 2. Yakni: surface traits dan source traits. Produk dari Cattell ini adalah Sixteen Personality Factor yang berbentuk Kuesioner, lebih dikenal sebagai 16PF (Schuerger, 1995).

-          Trait-Dimensional Theory dari Eysenck
Hampir sama Cattell, Eysenck juga mengembangkan teori dimensi kepribadian  yakni kepribadian itu sendiri dibagi menjadi 4. Introverted, Extraverted, Emotionally Stable, dan Emotionally unstable (neurotic).

Nah, struktur tes kepribadian itu terbagi dua yaitu: self-report dan proyeksi. 
Self report mencakup strategi deduktif dan strategi empiris. Dimana strategi deduktif menggunakan nalar dan logika deduktif untuk menentukan arti dari Tanggapan tes. Metode logis-konten memiliki desain tes pilih item pada dasar sederhana validitas wajah; dalam pendekatan teoritis, konstruksi tes dipandu oleh teori psikologi tertentu.  Pada strategi deduktif terdiri dari Strategi konten logis dan Strategi teoritis.
Sedangkan Strategi empiris bergantung pada pengumpulan data dan analisis statistik untuk menentukan yang berarti respon tes atau sifat kepribadian dan psikopatologi. Strategi mempertahankan fitur laporan diri dari strategi deduktif dalam subjek yang diminta untuk menanggapi item yang menggambarkan pandangan sendiri, opini, dan perasaan mereka. Strategi empiris terdiri dari Kriteria grup strategi dan Faktor Strategi Analitik 
Proyeksi. Dalam tes kepribadian, metode proyeksi menggambarkan kategori dari sebuah alat tes untuk mempelajari kepribadian dengan stimulus yang tidak terstruktur.
Tes kepribadian yang termasuk dalam criterion group strategic:

-          Minnesota Multiphasic Personality Inventory-2 (MMPI-2)
-          California Personality Inventory ( CPI)
-          PIC-2 (Personality Inventory For Children- 2) 
Tes yang termasuk tes proyeksi:
-          Rorschach
-          The Thematic Apperception Test (TAT)
-          The Wartegg Zeichen Test (WZT, atau Wartegg Drawing Penyelesaian Test)
-          Test Drawing Tree ( BAUM)
-          DAM ( Drawn A Man or Drawn A Person)
-          Children Apperception Test ( CAT)
Sekiranya ini yang dapat saya sampaikan pada posting kali ini. semoga bermanfaat! J

Tidak ada komentar: