Hari ini akhirnya absen Psikodiagnostik saya bolong satu. Iya, hari ini saya nggak masuk karena sakit. Karena tidak masuk, akhirnya saya bertanya kepada teman-teman mengenai apa yang dipelajari hari ini.
jadi, beberapa waktu lalu kami mendapatkan tugas untuk mewawancara dan melakukan observasi kepada orang orang yang pernah melanggar lalu lintas. ini hasil wawancara saya kepada 5 orang yang pernah melanggar lalu lintas:
Aidyl,
21 tahun, laki-laki, mahasiswa
Takut, was-was, buru-buru, malu,
khawatir.
Ketika melanggar lalu lintas merasa
was-was takut ketahuan polisi, biasanya melanggar karena terburu-buru tapi jika
berhasil melanggar rasanya bangga.
Bagus,
21 tahun, laki-laki, mahasiswa
Biasa saja, bangga, puas, ngikutin
yang lain, cuek.
Melanggar karena sengaja dan
ikut-ikutan. Ketika melanggar merasa bangga karena kesal dengan polisi lalu
lintas jadi kalau berhasil melanggar ada rasa kemenangan dan puas.
Nita,
20 tahun, perempuan, mahasiswa
Was-was, tidak sabar, khawatir,
biasa saja, senang.
Saat melanggar lalu lintas biasanya
saya lakukan karena gak sabar harus nunggu lampu merah, panas, takut telat juga
apalagi kalau banyak pengendara lain yang melanggar jadi semakin ingin ikut
melanggar.
Dyvo,
20 tahun, laki-laki, karyawan
Biasa saja, tidak sabar, bangga,
cuek, cepat.
Saya melanggar lampu merah karena
sudah kebiasaan dan ikut-ikutan pengemudi lain, biasanya juga polisi banyak
yang melanggar lampu merah dan lalu lintas jadi biasa aja.
Ayil,
22 tahun, laki-laki, karyawan
Pasrah, takut telat, biasa saja,
cuek, biar cepat.
Saya melanggar karena takut telat,
tidak mau terkena macet, buru-buru, dan kondisi yang mendesak jadi harus
melanggar, karena kondisi tubuh sudah lelah jadi pasrah aja kalau harus
ditilang polisi.
Jadi ternyata banyak dari kita yang melanggar lalu lintas karena ikut-ikutan dan merasa biasa saja ketika melanggar. di kelas tadi, teman yang kebagian jatah presentasi hari ini membacakan hasil analisis dari hasil wawancara yang dilakukan anak sekelas. lalu, mereka juga melakukan roleplay agar kami semakin paham mengenai observasi dan wawancara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar